Warna Suara = Timbre


Oct 23rd, 2010

Belakangan ini “jenis suara”, “jangkauan suara”, dan “falsetto” menjadi topik hangat di website nyanyi dot info, tetapi beberapa penanya kurang paham mengenai TIMBRE. Sehingga apa yang ditanyakan terlihat rancu/ membingungkan.

:???: Sebenarnya apa sih timbre itu?
Berikut ini adalah definisi timbre menurut Kamus Musik karya Pono Banoe:

Warna suara, warna suara dapat dibedakan dengan ragam alat dan bahan pembuatannya; warna suara trumpet dengan klarinet berbeda walaupun memainkan nada yang sama.

Seperti halnya instrumen atau alat musik buatan manusia, vocal juga memiliki timbre/warna suara yang berbeda-beda. Misalnya ada dua orang A dan B yang sama-sama berjenis suara baritone; tetapi si A baritone-nya berwarna tipis sedangkan si B baritonenya berwarna tebal. Jika keduanya membunyikan nada yang sama, hasilnya akan terdengar berbeda. Dari sisi inilah kita ketahui bahwa setiap manusia memiliki karakter suara yang berbeda. Mengapa demikian? Karena:

1) meskipun membunyikan nada yang sama tetapi warna suaranya terdengar berbeda,
2) meskipun jenis suaranya sama tetapi warna suaranya terdengar berbeda.

Beberapa orang bertanya “suara tipis” itu pasti lebih tinggi dari “suara tebal” kan?
:cool: Belum tentu man!
Suara yang tipis tidak selalu lebih tinggi daripada suara yang tebal karena timbre/warna suara tidak selalu mempengaruhi jenis suara maupun jangkauan suara. Saya yakin beberapa dari kita tidak tahu bahwa ternyata suara Pavarotti yang terdengar tebal itu sebenarnya jauh lebih tinggi dari penyanyi-penyanyi bersuara tipis yang sering kita kira tinggi.

Ada pula orang yang senang berkata “suara berkarakter itu yang seperti ini!”
Walaupun tidak seratus persen salah berkata demikian, tetapi istilah seperti ini sering menjebak beberapa orang yang baru belajar nyanyi. Sehingga ia kemudian mencari jati diri dengan berusaha meniru suara penyanyi pujaannya.

:?: Hal “meniru” seperti itu sebenarnya sangat tidak perlu, karena setiap manusia memiliki karakter suara sendiri; yang perlu kita lakukan adalah terus menggali suara kita sampai karakter tersebut muncul. Jika telah bertahun-tahun menggali tetapi tidak menemukan hasil, maka anda memerlukan guru nyanyi untuk membimbing.

Jika anda telah menemukan karakter/warna suara/timbre tersendiri; maka inilah yang kemudian kita sebut ciri khas. Jadi istilah ciri khas bukan hanya ditujukan untuk improvisasi atau ornamen dalam bernyanyi, tetapi yang utama adalah timbre.