Seorang teman pernah bercerita, ia melihat salah satu penyanyi Indonesia di televisi sedang di wawancara. Ketika si penyanyi ditanya “mengapa mulut anda cenderung tertutup ketika bernyanyi dan tidak membuka lebar seperti penyanyi lainnya?” ia menjawab “karena saya menggunakan nafas perut, jadi tak perlu selebar itu”.
Mendengar cerita tersebut saya spontan tertawa, bukan dengan maksud mengejek tetapi jawaban itu sangat tidak masuk akal.
Fakta pertama, nafas yang baik untuk bernyanyi adalah diafragma bukan perut.
Fakta kedua, dengan bibir yang nyaris tertutup di setiap nada membuat resonansi tidak maximal.
Jika kita belajar nyanyi dari dasar, pastilah mengerti kenapa mulut harus terbuka selebar tiga jari untuk artikulasi “a”. Meskipun beberapa orang berpendapat bahwa penyanyi harus “effortless”; tapi dalam latihan vocal kita harus berjuang keras untuk mendapatkan hasil maximal.